4 Kebiasaan Buruk Keuangan Karyawan

Hai, para karyawan, waspadalah, karena rutinitas Anda menerima gaji setiap bulan, dan THR serta bonus setiap tahun, dapat menumbuhkan kebiasaan buruk di bidang keuangan.Pasalnya, dikarenakan gaji, bonus dan THR datang dalam jangka waktu – dan jumlah – yang relatif stabil, membuat Anda dapat terlena dan akhirnya lalai dalam menjaga kondisi keuangan. Memang, sulit sekali dihindari cara berpikir, ‘Ah, bulan depan juga gajian lagi’, saat Anda mengambil sebuah atau beberapa keputusan keuangan.

Tapi dengan mengenali kebiasaan buruk keuangan sebagai karyawan, diharapkan Anda ‘bangun’ dari tidur nyenyak keuangan Anda selama ini, dan mengambil langkah tepat guna untuk menghentikan sikap abai dan lalai tersebut.

Coba baca keras-keras: Karyawan itu...

...tidak mempersiapkan pensiun dengan baik. Setuju? Pasti setuju, karena kebanyakan karyawan mengandalkan perusahaan tempat dia bekerja untuk mengurus pensiun. Tapi tahukah Anda, bahwa gaji yang dipotong untuk dana pensiun Anda tersebut kebanyakan hanya akan menghasilkan dana yang tak seberapa banyak. Hal ini lebih berbahaya bila Anda seorang wanita, di mana wanita kebanyakan pensiun lebih cepat, dan hidup lebih lama dibanding pria. Lagipula, kebanyakan wanita mengandalkan urusan dana pensiun pada suami mereka. Pertanyaannya kembali ke soal pertama, yaitu cukupkah dana pensiun Anda kelak?

...menganggap kartu kredit itu uang tambahan. Saat karyawan menginginkan sesuatu barang, sebut saja tablet terbaru, tapi tidak punya uang, maka dia akan mengeluarkan kartu kredit dari dompetnya untuk berbelanja. ‘Toh, bulan depan gajian, jadi bisa langsung dilunasi’, begitu pikir banyak karyawan. Tapi sejujurnya berapa banyak karyawan yang menepati pikirannya untuk langsung melunasi pembelian tersebut? Pasti sangat jauh lebih sedikit daripada yang menepati. Bayangkan kalau tiap bulan Anda memaksakan diri berbelanja, sampai tahu-tahu gaji, bonus dan THR tidak bisa melunasi tagihan kartu kredit.

...kongkow di kafe atau resto untuk membangun network. Sungguhkah? Coba jawab dengan jujur, sungguhkah demikian? Kenyataannya tentu tidak. Berapa, sih, deal yang benar-benar terjadi dan menambah pundi-pundi uang Anda dari hasil kongkow. Karena pada kenyataannya kongkow tersebut lebih merupakan acara senang-senang di malam hari kerja bersama kolega dan teman alias... pemborosan. That’s it and admit it!

...kehilangan jejak pengeluaran uang. Coba Anda hitung sekali saja, berapa pengeluaran Anda dalam sehari: BBM untuk kendaraan –kalau Anda beli harian, biaya parkir, sarapan, ngopi, makan siang, break time sore hari, rokok, minuman ringan untuk iseng, dan sebagainya. Anda akan terkejut dengan jumlah uang yang Anda keluarkan untuk hal-hal yang kerap tidak dihitung dengan saksama. Sebab, kalau Anda mengeluarkan uang untuk hal-hal yang sebetulnya bisa dihindari untuk dikeluarkan, sebut saja Rp50 ribu per hari, dikalikan 24 hari kerja, jumlahnya cukup besar, dan menggiurkan untuk, misalnya, Anda investasikan di reksadana, bukan?
Sumber

0 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Saving Money Info - Designed by Posicionamiento Web | Bloggerized by GosuBlogger