3 Penggerus Kekayaan Anda

Bertahun-tahun Anda bekerja keras, susah payah mengumpulkan kekayaan, namun ternyata nilai kekayaan Anda bukannya bertambah tiap tahun, melainkan justru semakin berkurang. Runyamnya, Anda tidak menyadari hal tersebut sampai akhirnya mencapai titik yang parah. Waduh, jangan sampai Anda mengalaminya!

Penggerus kekayaan memang benar-benar ada, yaitu hal-hal yang membuat nilai kekayaan Anda menurun, baik dari sisi jumlahnya yang berkurang, maupun nilainya. Penyebabnya bisa hal-hal yang Anda sadari tetapi tidak mengambil tindakan apapun, Anda sadari tapi tidak sadar dapat berdampak parah, atau bahkan sama sekali tidak Anda sadari.

Itu sebabnya banyak perencana keuangan meminta Anda untuk rutin setiap tahun melakukan financial check up, demi mendeteksi hal-hal yang dapat menjadi penggerus kekayaan.

Jadi, apa saja penggerus kekayaan? Simak saja: :

Pajak. Ya, pajak adalah salah satu penggerus kekayaan Anda. Perencanaan pajak dapat membuat Anda berhemat jutaan rupiah, tapi menurut para ahli pajak, cara paling efektif adalah berlaku proaktif. Terutama bila Anda adalah seorang wirausaha, maka pengetahuan perpajakan – dibantu dengan konsultan – bakal sangat berguna. Kalau Anda karyawan, memahami masalah perpajakan juga bakal membantu Anda menghindari permasalahan pajak di masa depan. Jadi, bukan jangan lantaran pajak sebagai penggerus kekayaan, Anda kelak justru tidak membayarnya, karena pasti salah dan dampak masa depannya lebih parah.

Inflasi. Inilah hal yang bakal membuat nilai kekayaan – bukan jumlah kekayaan – Anda tergerus. Konsep inflasi sebetulnya mudah dipahami: kalau lima tahun lalu Anda bisa mendapatkan sepuluh buah tempe goreng dengan uang Rp5.000,-, alias sebuah tempe goreng memiliki harga Rp500,-, kini untuk mendapatkan sepuluh buah tempe goreng Anda harus mengeluarkan uang Rp10.000,- alias sebuah tempe goreng kini memiliki harga seribu rupiah. Cara mengatasinya adalah mencari sumber-sumber pemasukan atau uang, yang memiliki kemampuan mengalahkan persentase inflasi. Misalnya, kalau Anda punya uang lima juta rupiah, lalu Anda depositokan dengan suku bunga 9% per tahun, sedangkan inflasi 13% per tahun, maka Anda tekor. Untuk itu Anda harus mencari instrumen investasi yang minimal bisa menyamai tingkat inflasi agar uang Anda tidak tergerus nilainya.

Boros. Tetapi, dari kedua penggerus kekayaan di atas, tidak ada yang bisa mengalahkan penggerus kekayaan yang paling dahsyat: boros! Ini adalah kekuatan yang bisa mendorong Anda untuk melakukan pembelanjaan atau kegiatan yang sama sekali tidak penting dan hanya didorong oleh yang namanya wants, bukan needs. Kenyataannya, banyak orang yang terjebak dalam pola kehidupan boros karena menganggap itulah gaya hidup yang paling layak bagi mereka. Bahkan, atas nama gaya hidup, pengeluaran bulanan melebih penghasilan bulanan. Bagaimana selisihnya dibayari? Yup, kartu kredit. Pada akhirnya Anda akan terjebak utang kartu kredit yang memiliki bunga mencekik leher. Yang lebih ironis adalah, orang-orang yang benar-benar kaya di AS, menurut buku The Millionaire Next Door karya Thomas J. Stanley, Ph.D. dan William D. Danko, Ph.D, justru tidak mengenakan baju buatan desainer kondang, juga tidak mengendarai mobil super mewah, dan banyak pula yang rumahnya biasa-biasa saja. Mereka juga terbiasa berbelanja di supermarket grosir biasa. Justru dengan gaya hidup tersebut mereka bisa mempertahankan kekayaan mereka dari gerusan pemborosan.
Sumber

0 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Saving Money Info - Designed by Posicionamiento Web | Bloggerized by GosuBlogger