Bisnis Franchise Keripik Singkong Bisa Jadi Jutawan

Bisnis waralaba (franchise) semakin menjamur di Jabodetabek. Dengan modal yang tidak terlalu besar, namun untung yang menjanjikan, dapat membuat masyarakat tertarik.

Salah satunya Gatot Paristiwahono, yang berkecimpung dalam bisnis franchise makanan ringan olahan singkong, Snaazy. Gatot menuturkan, minat masyarakat akan kudapan berbahan baku singkong, sangat tinggi. Alasan itulah yang membuatnya Gatot melihat potensi keuntungan. Strategi yang dilakukan agar dagangannya laris adalah menawarkan aneka rasa, dengan sistem keagenan yang simple dan terjangkau oleh para pengusaha dan calon pengusaha.

"Kini setelah beberapa tahun berjalan, produk ini telah tersebar di Jabodetabek. Salah satunya di Depok ini. Ada juga di Samarinda, Balikpapan dan Semarang," ujarnya kepada wartawan, Jumat (07/03/2014).

Peluang bisnis ini ditangkap jeli oleh Gatot di mana para kompetitor terlebih dahulu menuai sukses di bidang usaha yang sama. Tak mau hanya menjadi penikmat keripik singkong, bermodal lahan di Sukabumi membuatnya berani melempar produk ini ke pasar di tengah ketatnya persaingan produk sejenis.

"Rasa keripik singkong paling ada tiga yaitu original, asin dan pedas. Tapi saya menciptakan lebih dari sembilan rasa seperi sapi panggang, ayam bakar, jagung manis, balado dan saat ini camilan keripik singkong telah menjadi makanan umum yang dikonsumsi masyarakat dari berbagai tingkat umur. Karena memiliki pangsa pasar yang besar, karena tidak mempunyai side effect apa apa jika ‘mengemil’ keripik singkong,” tutur Gatot.

Gatot menjelaskan, peluang bisnis yang diterapkan pemberian diskon. Jadi para agen yang membeli produk minimal Rp1 juta akan mendapatkan diskon 20 persen. Jika pembelian di atas Rp2 juta mendapat diskon 25 persen.

"Atau mudahnya hanya dengan modal Rp1 juta sudah dapat keuntungan Rp250 ribu, Untuk harga jual keripik Snaazy berisi 60 gram netto, mitra dapat menjual dengan harga Rp5.000 hingga Rp6.000. Bahkan untuk lokasi perkantoran atau sekolahan di daerah elite bisa dijual dengan harga Rp7.000-an," paparnya.

Dengan sistem keagenan yang Gatot terapkan, maka agen dapat langsung menjalankan usaha tanpa perlu mendapat bimbingan bahkan mengelola makanan terlebih dahulu, pasalnya produk yang dijual dapat langsung dilempar ke pasar. ”Para agen kami kebanyakan adalah pemilik usaha warnet,  telepon seluler, kantin di rumah sakit dan lainnya," tutupnya.
Sumber

0 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Saving Money Info - Designed by Posicionamiento Web | Bloggerized by GosuBlogger