Ajarkan Keuangan Kepada Anak

Mengapa seseorang boros, sementara orang yang lain mampu bersikap hemat? Bisa jadi karena keduanya mendapatkan penddidikan keuangan yang berbeda dari orang tua mereka.Seorang teman pernah bercerita tentang bagaimana pemilik sebuah toko swalayan besar dan terkemuka di Indonesia menerapkan sistem bahwa dia dan seluruh anggota keluarganya – termasuk semua anak-anaknya – harus tetap membayar bila berbelanja di toko swalayan milik mereka.

Hal tersebut dia terapkan kepada anak-anaknya semenjak mereka masih kecil, sehingga ketika tumbuh dewasa kebiasaan itu tetap dijalankan dengan penuh kesadaran oleh anak-anak Sang Pengusaha tersebut.

Apa yang dilakukan sang pengusaha sejatinya adalah mengajarkan pendidikan keuangan kepada anak dia. Sebuah bentuk pendidikan yang nampaknya jarang sekali diberikan oleh orang tua sejak dini kepada anak-anak mereka.

Yang muncul kemudian adalah anak-anak yang manja, dan perengek, yang bakalan ngambek kalau tidak dibelikan apa yang mereka inginkan oleh orang tua. Apakah hal tersebut merupakan kesalahan anak? Belum tentu. Bisa jadi itu adalah hasil dari sikap orang tua sendiri terhadap uang.

Lalu, apa saja yang bisa dilakukan? Bila Anda orang tua, atau calon orang tua, simak ini:

Bekerja untuk uang. Camkan kepada anak bahwa uang tidak datang dari langit, melainkan harus diperoleh lewat suatu usaha yang dinamakan bekerja. Orang tua yang berangkat pagi dan pulang malam untuk bekerja dan mencari nafkah, adalah hal yang nyata dilakukan. Tinggal memberikan pemahaman kepada anak, betapan uang sulit dicapat, dan seyogyanya harus tidak dihambur-hamburkan. Dengan memberi pemahaman bahwa uang harus dicari lewat bekerja, berikan tantangan sederhana pada anak untuk “bekerja” agar bisa mendapatkan uang. Misalnya dengan meminta mereka membantu orang tua berbisnis seperti turut menjaga warung atau warnet milik orang tua, dan sebagainya.

Belajar menggunakan uang. Setelah anak memahami bahwa uang didapat melalui bekerja, ajarkan pula kepada mereka cara menggunakan uang. Caranya, dengan menanamkan pemahaman agar dalam penggunaan uang jangan sampai boros, karena, kembali ke hal di atas: untuk mendapatkan uang Anda harus bekerja. Uang yang sudah susah payah didapat harus dibuatkan anggaran yang tujuan utamanya adalah menabung, baru pengeluaran-pengeluaran lain seperti untuk jajan dan jangan lupa, bersedekah.

Jelaskan soal ATM dan kartu kredit. Anak kerap kali salah kaprah soal ATM dan kartu kredit. Untuk ATM, mereka kerap berpikir, betapa enaknya orang tua bila ingin uang, tinggal mengambil di mesin. Sedangkan kartu kredit, anak berpikir betapa enaknya orang tua, bila ingin berbelanja cukup dengan memakai kartu plastik. Kita, sebagai orang dewasa, tentu langsung bereaksi bahwa anggapan itu tidak benar, namun anak, memercayai hal tersebut. Memberikan penjelasan yang mendalam, bakal membantu mereka memahami fungsi kedua kartu plastik tersebut. Harapannya, ketika mereka dewasa, salah kaprah tidak berlanjut.
Sumber

0 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Saving Money Info - Designed by Posicionamiento Web | Bloggerized by GosuBlogger