40.000 Rumah Subsidi Batal Dibangun di Awal Tahun

Sebanyak 40.000 unit rumah untuk program rumah subsidi batal dibangun selama 4 bulan pertama 2014. Penyebabnya karena pengembang belum mendapat kepastian soal insentif pembebasan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 10% dan harga terbaru rumah subsidi.

Ketua DPP Real Estate Indonesia (REI) Eddy Hussy mengatakan sebelum aturan harga rumah baru keluar pada April 2014 lalu, REI menargetkan bisa membangun 120.000 unit rumah sederhana tapak. Namun karena harganya belum naik karena insentif PPN yang belum terbit maka target pembangunan rumah per bulan 10.000 unit tidak tercapai alias tertunda.

"Kita sudah kehilangan 4 bulan, dalam penyediaan rumah murah. Kalau yang target 120.000 itu berapa ketinggalan. Angka detailnya belum kita mililki," katanya di acara Seminar Pertanahan, di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta, Selasa (6/5/2014).

"Mestinya di April ini sekitar 40.000 pasti tidak tercapai karena yang tadi itu penyesuaian harga," ujarnya.

Namun ia tetap senang dengan keputusan Kemenpera yang membolehkan pengembang memakai harga baru, tanpa harus menunggu ada aturan insentif PPN 10% dari kementerian keuangan.

"Dengan kenaikkan ini kami berterima kasih ke Kemenpera. Ini kabar baik bagi masyarakat maupun pengembang," katanya.

Kemenpera telah menetapkan harga jual rumah sejahtera tapak dan rumah susun yang berbeda-beda di setiap provinsinya. Batasan harga jual rumah tersebut belum termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

Tapi bagi mereka yang ingin memiliki Rusun bisa memanfaatkan subsidi pemerintah tersebut. Kriteria Rusun yang dimaksud tidak berarti pengembang harus membangun bangunan bertingkat tinggi. Akan tetapi bangunan yang dibangun mulai dua lantai bisa di anggap sebagai Rusun.
Sumber

0 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Saving Money Info - Designed by Posicionamiento Web | Bloggerized by GosuBlogger