Kehadiran BPJS Picu Kinerja Asuransi Kesehatan Minus
Asosiasi Asuransi Umum Indonesia
(AAUI) mengungkapkan, penurunan premi lini usaha kesehatan yang sebesar
minus 1,2% terjadi karena kehadiran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS) di awal 2014. Namun, lini usaha tersebut diperkirakan masih
mendominasi premi industri asuransi umum di Indonesia.
Premi lini
usaha kesehatan tumbuh negatif, yakni pada kuartal I-2013 tercatat
sebesar Rp1,342 triliun. Sedangkan kuartal I-2014 hanya menjadi Rp1,326
triliun, atau tumbuh minus 1,2%.
Wakil Ketua Bidang Statistik,
Informasi dan Analisa AAUI, Dadang Sukresna tidak memungkiri bahwa
kehadiran BPJS saat ini telah memberikan dampak pada perolehan premi
lini usaha kesehatan. Dampaknya adalah premi lini usaha kesehatan
mengalami penurunan.
“Pengaruh BPJS jelas ada dan memberikan
dampak pada perolehan premi kesehatan. Beberapa perusahaan juga sudah
mengakuinya”, kata Dadang, di Kantor Pusat AAUI, Jakarta, Selasa, 10
Juni 2014.
Dadang menjelaskan, penurunan premi tersebut
dikarenakan banyak para pemegang polis di perusahaan asuransi umum
menghentikan laju polisnya, dan berpindah menjadi nasabah BPJS
Kesehatan.
Kendati demikian, Dadang memperkirakan bahwa lini usaha asuransi kesehatan
masih tetap tumbuh hingga 2014. Pertumbuhan ini terjadi lantaran
kebutuhan masyarakat mengenai asuransi kesehatan masih besar, dan akan
terus mengalami pertumbuhan seiring tingkat kesadaran masyarakat tentang
asuransi.
“Kita masih melihat asuransi kesehatan menjadi 3
besar, yakni setelah lini usaha kendaraan bermotor, lini usaha harta
benda, lalu berikutnya adalah lini usaha kesehatan”, tandas Dadang.
Sumber
08.29
|
Label:
Berita
|
This entry was posted on 08.29
and is filed under
Berita
.
You can follow any responses to this entry through
the RSS 2.0 feed.
You can leave a response,
or trackback from your own site.
0 komentar:
Posting Komentar