BI Curhat Bikin Uang Logam Pasti Hilang

Bank Indonesia (BI) menilai keberadaan uang elektronik (e-money) sangat penting untuk menekan biaya pengadaan uang kartal, utamanya uang logam yang tak pernah ditukarkan kembali ke bank sentral.
“Uang logam tidak kembali ke BI, bikin terus hilang. Entah di masyarakat itu ragu-ragu untuk simpan atau memang bank-nya tidak mau terima. Yang pasti kita tak pernah dapat penukaran uang logam. Jadi kita bikin lagi, bikin lagi,” tukas Deputi Direktur Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran BI, Yura A. Djalins, di Jakarta, Rabu, 11 Juni 2014.
Menurutnya, biaya untuk pengadaan uang kartal selama setahun, baik untuk menyetak sampai distribusi, bisa mencapai Rp2 triliun. Dari sisi pertumbuhannya pun masih cukup tinggi karena penggunaan uang tunai di masyarakat yang masih dominan.
“Jadi biaya tidak kecil. Apalagi pertumbuhan masih tggi, tumbuh 13% pada 2013. Turun dari 17% pada 2012, akibat ekonomi yang melambat,” tutur Yura.
Dominasi transaksi uang tunai di Indonesia, katanya, menjadi tantangan yang dihadapi saat ini, dan bagaimana bank sentral berupaya mendorong transaksi nontunai lewat program less cash society, dengan mengandalkan produk e-money.
“Uang tunai kalau bisa berkurang hebat, baru Swedia yang bisa. Ini melambat saja sudah bagus,” pungkasnya.
Sumber

0 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Saving Money Info - Designed by Posicionamiento Web | Bloggerized by GosuBlogger