E-Money Bisa Tekan Risiko Kerugian Operasional

Bank Indonesia (BI) terus menekankan pentingnya penggunaan uang elektronik atau e-money bagi kehidupan sehari-hari. Selain bisa melakukan penghematan untuk transaksi bernilai kecil, e-money juga bisa mengurangi risiko kerugian.
“Biaya uang kartal, cetak, distribusi, dan lain-lain sekitar Rp2 triliun per tahun. Jadi biaya tidak kecil,” ujar Deputi Direktur Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran BI, Yura A. Djalins, di Jakarta, Rabu, 11 Juni 2014.
Selain penghematan dari sisi pengadaan dan penggunaan uang kartal, lanjutnya, penggunaan e-money diharapkan bank sentral bisa mendorong masyarakat untuk terbiasa melakukan transaksi nontunai. Transaksi tunai sendiri, dari aspek hukum memang masih rawan untuk digunakan untuk aktivitas yang kurang baik seperti kegiatan kriminal dan terorisme karena transaksinya tidak tercatat.
Sementara untuk aktivitas ritel, terutama bagi para merchant, penggunaan uang tunai dinilai bisa menekan kerugian dari risiko operasional karena semakin sedikit jumlah uang tunai di mesin kasir. Direktur Utama Telkomsel, Alex J. Sinaga mengatakan, penggunaan e-money untuk menekan biaya.
“Termasuk untuk mengurangi risiko dirampok, kalau cash register-nya lebih sedikit uang cash-nya. Juga dari sisi tenaga kerja. Jadi ini akan memberikan efisiensi biaya,” tuturnya.
Sumber

0 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Saving Money Info - Designed by Posicionamiento Web | Bloggerized by GosuBlogger